Suasana Paginya di Bukit Panguk, Kediwung, Dlingo,Bantul, Yogyakarta ~ Photo By : nitadamayanti24

Wisata ke Bukit Panguk Kediwung Bersama Mandiri Rental

Bloggerjakarta.net – Disamping terkenal sebagai kota pelajar dan kota gudeg, Jogja sejak dulu terkenal dengan kota seni dan budaya. Banyak para seniman besar yang sukses berkarya berasal dari Kota Yogyakarta ini, dimana karya dari para seniman tersebut sangatlah berperan besar dan mampu membuat harum nama kota ini. Budayawan dan seniman yang berasal dari Kota Jogja sudah tidak asing lagi namanya di Indonesia seperti Angger Skisni, Amri Yahya, Bagong Kusdiarjo dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain dipenuhi oleh para seniman, Kota Yogyakarta juga sering menggelar berbagai festifal tentang seni dan budaya. Sanggar – sanggar seni banyak berdiri yang sangat mendukung kekuatan Jogja sebagai salah satu kota yang erat hubungannya dengan seni dan budaya tradisional mencerminkan adat dan budaya khas Nusantara.

Tak hanya Malioboro, Alun – Alun, atau Candi Prambanan, Hutan Pinus Yogyakarata pun bisa menjadi destinasi tempat wisata alam pilihan saat anda hendak berlibur ke kota pelajar ini. Setelah sebelumnya anda disuguhi dengan keindahan Hutan Pinus Mangunan. Kini, ada lagi destinasi wisata alam tak kalah cantik panoramanya yaitu Bukit Panguk Kediwung.

Rute Rental Mobil Jogja Menuju Ke Bukit Panguk Kediwung

Bukit Panguk Kediwung terletak di Dusun Kediwung, Desa Mangunan, Kecamatam Dlingo, Kabupaten Bantul. Dari pusat Kota Yogyakarta ini bisa anda tempuh sekitar 45 – 60 menit perjalanan dengan memanfaatkan jasa Mandiri rental mobil Jogja. Akses menuju tempat ini sangat mudah sekalipun terhadap orang awam. Dari Terminal Giwangan, anda bisa lurus terus ke selatan menyusuri jalan Imogiri Timur. Sesampainya di Kecamatan Imogiri arahkan kendaraan anda menuju Dlingo (kawasan wsiata Kebun Buah Mangunan). Puncak Panguk Kediwung berjarak sekitar 2 km dari Mangunan. Anda tak perlu takut tersesat, sebab sudah banyak terdapat petunjuk arah menuju ke tempat wisata yang sedang populer ini.

Menyusuri kawasan wisata ini sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari merupakan kegiatan yang cukup menyenangkan buat dijalani ketika anda berlibur ke sini. Dari sini anda bisa melanjutkan perjalanan menuju ke arah Bantul, tepatnya ke daerah wisata Dlingo. Memiliki topografi berbukit dengan lereng bukit dimanfaatkan sebagai ladang sayur dan buah – buahan, diselingi aliran Sungai Oya yang sangat panjang membelah tebing, menjadikan pagi di kawasan wisata Dlingo terasa sangat menyenangkan. Sebelum matahari terbit, biasanya kabut tipis akan memenuhi lembah Sungai Oya dan dataran rendah di sekitarnya sehingga anda seolah – olah sedang berada di kawasan wisata Kintamani di Pulau Bali.

Seperti halnya suasana pagi hari yang mempesona di Bukit Panguk, Kediwung. Pada awalnya tidak ada yang istimewa dengan kawasan wisata ini, hanya berupa perkampungan biasa yang banyak ditumbuhi oleh pohon jati berusia tua serta berbatasan dengan jurang / lembah dimana Sungai Oya mengalir. Seiring maraknya aktivitas wisata dengan kegiatan di pagi hari seperti jogging atau bersepeda santai, melihat kabut tipis menari di atas puncak bukit di kaki langit atau embun pagi menempel cantik pada dedaunan di pinggir jalan tikus, seperti halnya di kawasan wisata Kebun Buah Mangunan, warga mereka serasa menyadari potensi daerahnya yang cukup besar untuk dijadikan sebagai objek wisata alam. Bahwa ternyata setiap pagi hari di lembah Sungai Oya yang berdekatan dengan perkampungan warga ini selalu dipenuhi kabut putih nan mempesona sehingga Bukit Panguk Kediwung dikembangkan menjadi alternatif wisata alam baru yang ternyata banyak memiliki penggemar.

Di salah satu sudut kebun jati yang menghadap ke jurang, dibangunlah anjungan dan jembatan bambu yang agak menjorok ke tebing. Saat pagi tiba, sangat strategis bisa menyaksikan mentari pagi yang muncul dengan malu – malu, wisatawan biasa berfoto di anjungan – anjungan tersebut berlatarkan lautan kabut tipis yang menutupi permukaan lembah. Sesaat, anda bisa melihat foto – foto yang dihasilkan serupa dengan aslinya dilakukan di atas puncak bukit. Ketika matahari sudah tinggi, kabut akan menghilang perlahan – lahan dan menampilkan keseluruhan lembah yang menghijau. Namun sayangnya, tidak setiap hari anda bisa melihat kabut muncul di perkampungan penduduk sekitar bukit. Di musim kemarau, pada umumnya kabut tidak terlalu tebal bahkan cenderung menghilang. Namun di musim penghujan, kabut akan menjadi teman sehari – hari warga setempat. Meskipun tidak bertemu kabut, perjalanan liburan anda tak akan sia – sia. Sebab ada banyak hal lainnya yang indah bisa anda temukan di Bukit Panguk Kediwung.
Demikian kami mengulas seadanya saja semoga saja bermanfaat dan menarik minat anda untuk berkunjung ke sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*