Konflik Internal Blogger Jakarta

Beberapa saat yang lalu, blogger jakarta di hebohkan dengan artikel yang diterbitkan oleh ketua blogger jakarta. Dalam artikel tersebut banyak kata kata yang membuat blogger Indonesia marah dan tidak terima. Akhirnya terjadi perdebatan dan perbincangan yang sangat alot di media sosial facebook.

Banyak sekali blogger yang menentang kata kata dalam artikel tersebut. Kenapa ?  Ada unsur kata yang tidak pantas disandingkan dengan manusia biasa apalagi hanya untuk blogger. Saya sendiri menentang penggunaan kata tersebut dalam artikel itu. Walaupun sebagai makna kiasan, masih terbilang kurang pas.

Apa judul artikel tersebut ? Sugeng nabinya umat blogger. Judul artikel seperti ini sangat liar dan tidak cocok untuk digunakan meskipun hanya ungkapan saja. Kenapa tidak menggunakan kata-kata yang lebih pas seperti suhu, mastah atau praktisi.

Semakin panas perdebatan, ketua blogger Jakarta sadar sesaat dan mempublikasikan artikel yang intinya melakukan permohonan maaf. Namun masalah baru timbul keesokan harinya, ketua blogger Jakarta kembali mempublish ke media yang lebih besar dan lebih luas lagi pembacanya. Di media tersebut penulis dapat pujian dan ada juga makian.

Kenapa media itu meloloskan artikel tersebut ? Karena mereka juga memiliki pemikiran yang sama. Istilahnya medu atau sebelas duabelas, kembar siam. Disinilah letak kesalahannya, kenapa ketua blogger jakarta mempublish kembali artikel tersebut ? Padahal sebelumnya telah melakukan permohonan maaf.

Penyelesaian Masalah Internal Blogger Jakarta

Puncaknya banyak anggota yang kecewa dengan sikap tersebut. Dalam pertemuan yang diadakan di salah satu universitas, ketua mengundurkan diri karena banyak anggota yang menolak dia menjadi ketua kembali karena sikap dan kelakuannya.

Dalam hati kecil saya kenapa harus keluar dari komunitas ? Padahal dia menobatkan dirinya sebagai founder of blogger jakarta. Apa hanya menjadi anggota merasa terhina ? Kalau saya malah jadi pemimpin itu sangat berat pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT, jika kita lalai dalam memimpin.

Kami blogger jakarta akan terus bersemangat menebar kebaikan dan fokus dalam mencerdaskan bangsa melalui tulisan. Tanpa founder, kami yakin akan terus maju dan bangkit dalam memajukan komunitas tercinta ini.

Salam

Blogger Jakarta

6 Comments Posted

  1. Baguslah, dia pantas mendapatkannya. Keberanian untuk mengundurkan diri itu sikap ksatria, berani menanggung konsekuensi. Semoga dengan itu bisa menjadi titik muhasabah dia untuk menjadi lebih baik kedepannya.
    Btw, kapan ada kumpul2 lagi. Boleh kan orang asal luar jakarta gabung? #sudah mukim di jkt

Tinggalkan Balasan ke Ferry Aldina Batalkan balasan

Your email address will not be published.


*